I.
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI SINGKAT
Pada pokok bahasan ini menjelaskan konsep dasar kelainan presentasi
dan posisi puncak kepala, dahi,muka, persisten oksipito posterior.
B. RELEVANSI
Persalinan normal merupakan
terjadinya kelahiran bayi aterm dengan proses pervaginam alami dan tanpa
komplikasi. Disamping itu, suatu persalinan dikatakan normal (eutocia) apabila,
persalinan tersebut berlangsung dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung spontan dalam 10 jam tanpa menimbulkan kerusakan yang berlebihan
pada ibu dan anak. Keadaan sebaliknya disebut sebagai dystocia (persalinan yang
sulit) apabila tidak ada kemajuan dari proses persalinan. Dystocia dapat
disebabkan oleh beberapa hal antara lain : (1) karena kekuatan – kekuatan yang
mendorong anak keluar kurang kuat. (2) karena kelainan letak atau kelainan
anak, dan (3) karena kelainan jalan lahir.
C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Pada akhir perkuliahan mahasiswa akan dapat:
1. Menguraikan kelainan letak, presentasi atau posisi
2. Menjelaskan etiologi, mekanisme persalinan, prognosis dan
penanganan dari posisi oksipitalis posterior persistens
3. Menjelaskan etiologi, mekanisme persalinan, prognosis dan
penanganan dari presentasi puncak kepala
4.
Menjelaskan etiologi,
mekanisme persalinan, prognosis dan penanganan dari presentasi muka
5.
Menjelaskan etiologi,
mekanisme persalinan, prognosis dan penanganan dari presentasi dahi
II.
PENYAJIAN
A.
SUB POKOK BAHASAN
1. Konsep
dasar kelainan presentasi dan posisi: puncak kepala, dahi, muka, persistent oksipito
posterior
B.
URAIAN
Dystocia karena kelainan presentasi, posisi atau letak
janin
Posisi Occipito Posterior Persistens
©
Pengertian
Pada persalinan
presentasi belakang kepala, kepala janin turun melalui pintu atas panggul
dengan sutura sagitalis melintang atau miring, sehingga ubun – ubun kecil dapat
berada di kiri melintang, kanan melintang, kiri depan, kanan depan, kiri
belakang atau kanan belakang. Meskipun ubun – ubun kecil berada di kiri atau di
kanan belakang pada umumnya tidak akan terjadi kesulitan perputarannya kedepan,
yaitu bila kepala janin dalam keaadaan fleksi dan panggul mempunyai bentuk
serta ukuran normal. Dalam keadaan fleksi, bagian kepala yang pertama mencapai
dasar panggul ialah oksiput. Oksiput akan memutar kedepan karena dasar panggul
dengan muskulus levator aninya membentuk ruang yang lebih luas di depan,
sehingga memberikan tempat yang lebih sesuai bagi oksiput. Dengan demikian
keberadaan ubun – ubun kecil dibelakang masih dapat dianggap sebagai variasi
persalinan biasa. Pada kurang dari 10% keadaan, kadang – kadang ubun – ubun
kecil tidak berputar kedepan, sehingga tetap dibelakang. Keadaan ini dinamakan
posisi oksiput posterior persistens.
©
Etiologi
Penyebab tidak terjadinya putaran paksi ialah panggul anthropoid, panggul
android, kesempitan panggul tengah, ketuban pecah sebelum waktunya, fleksi
kepala kurang, dan inertia uteri. Ada kalanya occiput berputar kebelakang dan
anak lahir dengan muka dibawah symphisis. Hal ini terutama terjadi bila fleksi
kurang. Dengan demikian, hanya sebagian kecil dari positio occipito posterior
memerlukan pertolongan operatif.
©
Terapi
Apabila terdapat indikasi dapat dipilih antara vakum ekstraksi atau forceps
Ekstraksi dengan forceps :
v
Anak dilahirkan dengan occiput tetap dibelakang. Ini
terutama dilakukan apabila ada faktor – faktor yang menyulitkan rotasi kedepan
seperti panggul anthrophoid dan android
v
Anak dilahirkan dengan occiput sebelah depan dengan cara
rotasi manual atau dengan forcep. Ini dilakukan jika tidak terdapat faktor – faktor yang menghalangi rotasi.
PUNCAK KEPALA
Pada persalinan normal, kepala janin pada waktu melewati jalan lahir berada
dalam keadaan fleksi. Dalam keadaan – keadaan tertentu fleksi kepala tersebut
tidak terjadi, sehingga kepala dalam keadaan defleksi. Bergantung pada derajat
defleksinya maka dapat terjadi presentasi puncak kepala, presentasi dahi, atau
presentasi muka. Presentasi puncak kepala ( presentasi sinsiput, terjadi
apabila derajat defleksinya ringan, sehingga ubun – ubun besar merupakan bagian
terendah. Presentasi dahi, bila derajat defleksinya lebih berat, sehingga dahi
merupakan bagian yang paling rendah. Presentasi muka bila derajat defleksinya
maksimal, sehingga muka janin merupakan bagian yang terendah.
Pada umumnya presentasi puncak kepala merupakan kedudukan
sementara, yang kemudian akan berubah menjadi presentasi. Mekanisme
persalinannya hampir sama dengan posisi oksipitalis posterior persistens.
Perbedaannya adalah pada presentasi puncak kepala tidak terjadi fleksi kepala
yang maksimal.
LETAK MUKA
©
Pengertian
Letak muka adalah letak kepala dengan
defleksi maksimal hingga occiput mengenai punggung dan muka terarah kebawah.
Presentasi muka dikatakan
primer apabila sudah terjadi sejak masa kehamilan : Letak muka kadang – kadang
dapat dicurigai dalam kehamilan kalau
v
Tonjolan kepala teraba sepihak dengan punggung dan antara
belakang kepala dan punggung teraba sudut yang runcing (sudut fabre). Tonjolan
kepala ini juga berlawanan dengan sisi – sisi bagian kecil.
v
Bunyi jantung anak terdengar pada sisi bagian – bagian
kecil.
v
Dengan pemeriksaan dalam pada pembukaan yang cukup besar
teraba orbita, hidung, tulang pipi, mulut dan dagu. Karena muka agak lunak maka
harus dibedakan dengan bokong.
Pemeriksaan luar :
v
Tonjolan kepala sepihak dengan bokong
v
Ditemuka sudut fabre
v
BJJ sepihak dengan bagian kecil
Pemeriksaan dalam : teraba pinggir orbita, hidung, tulang pipi, mulut dan
dagu
Engagement : bila bagian terendah teraba di stasion +4.
Etiologi
Penyebab terpenting ialah
panggul sempit dan anak yang besar
a.
Letak muka primer
Letak muka primer yang disebabkan oleh
kelainan anak dan tak dapat diperbaiki
seperti
©
Struma kongetalis
©
Kelainan tulang leher
©
Lilitan tali pusat yang banyak
©
Meningocel
©
Anancephali
- Letak muka sekunder
·
Panggul picak
·
Anak besar
·
Dinding perut kendor, sehingga rahim jatuh kedepan
·
Bagian – bagian yang menumbung
·
Hydramnion
Mekanisme persalinan
Pada permulaan defleksi ringan saja tetapi dengan turunnya kepala defleksi
bertambah, hingga dagu menjadi bagian terendah. Ini disebabkan karena jarak
dari foramen magnum kebelakang kepala lebih besar dari jarak foramen magnum ke
dagu. Jarak submentobregmatika melalui jalan lahir adalah 9,5 cm.
Karena dagu merupakan bagian yang terendah, maka dagu adalah bagian yang
terendah, maka dagu adalah bagian yang pertama kali mengalami rintangan dari
otot – otot dasar panggul, hingga memutar kedepan kearah symphisis. Putaran
paksi ini baru terjadi pada dasar panggul. Dalam vulva ntampak mulut, kepala
lahir dengan gerakan fleksi dan tulang lidah menjadi hipomoklion, berturut –
turut lahirlah hidung, mata, dahi, ubun – ubun besar dan akhirnya tulang
belakang kepala.
Terapi
Kala I : observasi sampai pembukaan lengkap
Kala II : Bila dagu tetap
dibelakang : seksio sesarea
Letak dahi
©
Pengertian
Letak dahi adalah letak kepala dengan fleksi yang sedang hingga dahi
menjadi bagian yang terendah. Biasanya letak dahi bersifat sementara dan dengan
majunya persalinan menjadi letak muka atau letak belakang kepala.
©
Etiologi
Biasanya letak dahi baru dapat
didiagnosa saat persalinan bila pembukaan sudah cukup besar. Pada pemeriksaan
dalam akan teraba sutura frontalis, ubun – ubun besar, pinggir orbita dan
pangkal hidung. Pada letak dahi teraba ubun – ubun besar tidak teraba dagu.
Apabila dagu dapat teraba maka diagnosanya adalah letak muka.
©
Mekanisme persalinan
Pada letak dahi ukuran terbesar kepala adalah diameter mentooccipitalis
(13,5) melalui jalan lahir yang lebih besar dari semua ukuran pintu atas
panggul. Maka pada anak yang cukup besar kepala tidak dapat masuk kedalam pintu
atas panggul. Letak dahi merupakan presentasi yang paling buruk diantara semua
letak kepala.
Pada anak yang agak kecil kepala dapat masuk dengan moulage yang kuat,
kemudian terjadi putaran paksi, sehingga dahi memutar kearah simfisis. Dahi
paling dulu nampak pada vulva dan tulang rahangatas menjadi hypomklion
Dengan fleksi lahirlah ubun – ubun besar dan belakang kepala dan setelah belakang kepala lahir dengan
gerakan defleksi berturut turut lahirlah
mulut dan dagu.
©
Terapi
Dalam kehamilan dapat dilakukan perasat schatz. Apabila pada persalinan
terdapat letak dahi maka dilakukan SC mengingat bahaya – bahaya pada ibu dan
anak.
Dystocia karena kelainan
presentasi, posisi atau letak janin
A.
Posisi Occipito Posterior
Persistens
©
Pengertian
Pada persalinan
presentasi belakang kepala, kepala janin turun melalui pintu atas panggul
dengan sutura sagitalis melintang atau miring, sehingga ubun – ubun kecil dapat
berada di kiri melintang, kanan melintang, kiri depan, kanan depan, kiri
belakang atau kanan belakang. kadang – kadang ubun – ubun kecil tidak berputar
kedepan, sehingga tetap dibelakang. Keadaan ini dinamakan posisi oksiput
posterior persistens.
©
Etiologi
Penyebab tidak terjadinya putaran paksi ialah panggul anthropoid, panggul
android, kesempitan panggul tengah, ketuban pecah sebelum waktunya, fleksi
kepala kurang, dan inertia uteri. Ada kalanya occiput berputar kebelakang dan
anak lahir dengan muka dibawah symphisis. Hal ini terutama terjadi bila fleksi
kurang. Dengan demikian, hanya sebagian kecil dari positio occipito posterior
memerlukan pertolongan operatif.
©
Terapi
Apabila terdapat indikasi dapat dipilih antara vakum ekstraksi atau forceps
Ekstraksi dengan forceps :
v
Anak dilahirkan dengan occiput tetap dibelakang. Ini
terutama dilakukan apabila ada faktor – faktor yang menyulitkan rotasi kedepan
seperti panggul anthrophoid dan android
v
Anak dilahirkan dengan occiput sebelah depan dengan cara
rotasi manual atau dengan forcep. Ini dilakukan jika tidak terdapat faktor – faktor yang menghalangi rotasi.
PUNCAK KEPALA
Pada persalinan normal, kepala janin pada waktu melewati jalan lahir berada
dalam keadaan fleksi. Dalam keadaan – keadaan tertentu fleksi kepala tersebut
tidak terjadi, sehingga kepala dalam keadaan defleksi. Bergantung pada derajat
defleksinya maka dapat terjadi presentasi puncak kepala, presentasi dahi, atau
presentasi muka. Presentasi puncak kepala ( presentasi sinsiput, terjadi
apabila derajat defleksinya ringan, sehingga ubun – ubun besar merupakan bagian
terendah. Presentasi dahi, bila derajat defleksinya lebih berat, sehingga dahi
merupakan bagian yang paling rendah. Presentasi muka bila derajat defleksinya
maksimal, sehingga muka janin merupakan bagian yang terendah.
Pada umumnya presentasi puncak kepala merupakan kedudukan
sementara, yang kemudian akan berubah menjadi presentasi. Mekanisme
persalinannya hampir sama dengan posisi oksipitalis posterior persistens.
Perbedaannya adalah pada presentasi puncak kepala tidak terjadi fleksi kepala
yang maksimal.
LETAK MUKA
Pengertian
Letak muka adalah
letak kepala dengan defleksi maksimal hingga occiput mengenai punggung dan muka
terarah kebawah.
Presentasi muka dikatakan
primer apabila sudah terjadi sejak masa kehamilan : Letak muka kadang – kadang
dapat dicurigai dalam kehamilan kalau
v
Tonjolan kepala teraba sepihak dengan punggung dan antara
belakang kepala dan punggung teraba sudut yang runcing (sudut fabre). Tonjolan
kepala ini juga berlawanan dengan sisi – sisi bagian kecil.
v
Bunyi jantung anak terdengar pada sisi bagian – bagian
kecil.
v
Dengan pemeriksaan dalam pada pembukaan yang cukup besar
teraba orbita, hidung, tulang pipi, mulut dan dagu. Karena muka agak lunak maka
harus dibedakan dengan bokong.
Pemeriksaan luar :
v
Tonjolan kepala sepihak dengan bokong
v
Ditemuka sudut fabre
v
BJJ sepihak dengan bagian kecil
Pemeriksaan dalam : teraba pinggir orbita, hidung, tulang pipi, mulut dan
dagu
Engagement : bila bagian terendah teraba di stasion +4.
Etiologi
Penyebab terpenting ialah
panggul sempit dan anak yang besar
- Letak muka primer
Letak muka primer yang disebabkan
oleh kelainan anak dan tak dapat
diperbaiki seperti
1)
Struma kongetalis
2)
Kelainan tulang leher
3)
Lilitan tali pusat yang banyak
4)
Meningocel
5)
Anancephali
- Letak muka sekunder
1)
Panggul picak
2)
Anak besar
3)
Dinding perut kendor, sehingga rahim jatuh kedepan
4)
Bagian – bagian yang menumbung
5)
Hydramnion
Mekanisme persalinan
Pada permulaan defleksi ringan saja tetapi dengan turunnya kepala defleksi
bertambah, hingga dagu menjadi bagian terendah. Ini disebabkan karena jarak
dari foramen magnum kebelakang kepala lebih besar dari jarak foramen magnum ke
dagu. Jarak submentobregmatika melalui jalan lahir adalah 9,5 cm.
Karena dagu merupakan bagian yang terendah, maka dagu adalah bagian yang
terendah, maka dagu adalah bagian yang pertama kali mengalami rintangan dari
otot – otot dasar panggul, hingga memutar kedepan kearah symphisis. Putaran
paksi ini baru terjadi pada dasar panggul. Dalam vulva ntampak mulut, kepala
lahir dengan gerakan fleksi dan tulang lidah menjadi hipomoklion, berturut –
turut lahirlah hidung, mata, dahi, ubun – ubun besar dan akhirnya tulang
belakang kepala.
Terapi
Kala I : observasi sampai pembukaan lengkap
Kala II : Bila dagu tetap
dibelakang : seksio sesarea
Letak dahi
©
Pengertian
Letak dahi adalah letak kepala dengan fleksi yang sedang hingga dahi
menjadi bagian yang terendah. Biasanya letak dahi bersifat sementara dan dengan
majunya persalinan menjadi letak muka atau letak belakang kepala.
©
Etiologi
Biasanya letak dahi baru dapat didiagnosa saat persalinan bila pembukaan
sudah cukup besar. Pada pemeriksaan dalam akan teraba sutura frontalis, ubun –
ubun besar, pinggir orbita dan pangkal hidung. Pada letak dahi teraba ubun –
ubun besar tidak teraba dagu. Apabila dagu dapat teraba maka diagnosanya adalah
letak muka.
©
Mekanisme persalinan
Pada letak dahi ukuran terbesar kepala adalah diameter mentooccipitalis
(13,5) melalui jalan lahir yang lebih besar dari semua ukuran pintu atas
panggul. Maka pada anak yang cukup besar kepala tidak dapat masuk kedalam pintu
atas panggul. Letak dahi merupakan presentasi yang paling buruk diantara semua
letak kepala.
Pada anak yang agak kecil kepala dapat masuk dengan moulage yang kuat,
kemudian terjadi putaran paksi, sehingga dahi memutar kearah simfisis. Dahi
paling dulu nampak pada vulva dan tulang rahangatas menjadi hypomoklion
Dengan fleksi lahirlah ubun – ubun besar dan belakang kepala dan setelah belakang kepala lahir dengan
gerakan defleksi berturut turut lahirlah
mulut dan dagu.
©
Terapi
Dalam kehamilan dapat dilakukan perasat schatz. Apabila pada persalinan
terdapat letak dahi maka dilakukan SC mengingat bahaya – bahaya pada ibu dan
anak.
III.
Sumber Pustaka:
1.
Wiknjosastro H. 1999. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta
2.
Cunningham. 2001.Obstetri William. EGC. Jakarta
3.
Mochtar R. 1998. Sinopsis Obstetri edisi 2. EGC. Jakarta
Sastrawinata S. 1983. Obstetri Patologi.
Universitas Padjadjaran . Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar