Pengertian
Mola
hidatidosa adalah suatu penyakit trofoblas yang berasal dari trofoblas yang
mempunyai potensi yang cukup besar untuk menjadi dan mengalami degenerasi ganas
dan menimbulkan berbagai metastase keganasan.
Pengertian
mola menurut Sarwono
Prawirohardjo, 2007 : 337, adalah
kehamilan yang tidak berkembang menjadi janin yang
sempurna melainkan berkembang menjadi keadaan patologik yang terjadi pada
minggu-minggu pertama kehamilan, berupa degenerasi hidropik dari jonjot khorion
sehingga menyerupai gelembung.
Klasifikasi
1. Mola
hidatidosa komplit
Merupakan kehamilan abnormal tanpa
embrio yang seluruh vili korealisnya mengalami degenerasi hidropik yang
menyerupai anggur, sering menjadi keganasan.
2. Mola
hidatidosa parsial
Merupakan kehamilan abnormal tetapi
di sini masih ditemukan embrio yang biasanya mati pada masa dini, jarang
menjadi keganasan (0,05%).
Faktor resiko
1. Usia
Perkawinan usia muda < 15 tahun, atau > 45 tahun.
2.
Etnik
Lebih banyak ditemukan pada mongoloid
daripada kaukasus (Asia, termasuk Indonesia ).
3.
Genetic
Wanita dengan
balanced translocation mempunyai resiko lebih tinggi.
4.
Nutrisi
Kekurangan
protein, kalori, defisiensi vitamin A. Dapat diperkirakan terjadi pada daerah
miskin.
Patofisiologis
Teori missed abortion
:
mudigah mati pada UK 3-5 mg (missed abortion) →
terjadi gangguan peredarah darah → penimbunan cairan dalam jaringan mesenkim
dari villi → terbentuk gelembung-gelembung.
Teori neoplasma :
yang abnormal adalah sel-sel trofoblas & juga
fungsinya, dimana terjadi resorbsi cairan yang berlebihan ke dalam villi timbul
→ gelembung → gangguan peredaran darah → kematian mudigah.
♥ Mola sempurna, tidak memiliki jaringan
fetus.
♥
Vili korionik berubah menjadi suatu massa vesikel-vesikel
jernih.
♥
Proliferasi sel trofoblas jelas
terlihat, tanpa adanya sirkulasi janin.
♥ Kariotipe : 46
XX berasal sepenuhnya dari paternal.
♥ Fertilisasi oleh
sperma Haploid 23 XX yang mengalami duplikasi tanpa pembelahan sel.
♥ Sering mengalami
perubahan keganasan
♥ Pada mola parsial, jaringan fetus
biasanya didapatkan.
♥ Eritrosit &
pembuluh darah fetus pada villi merupakan penemuan yang seringkali ada.
♥ Komplemen
kromosomnya yaitu 69, XXX atau 69, XXY.
♥ Akibat pembuahan
dua sperma.
♥ Tetraploidi juga
biasa didapatkan.
♥ Seperti pada
mola sempurna, ditemukan jaringan trofoblastik hyperplasia dan pembengkakan
villi chorionic.
Gambaran
klinis
Dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1.
Keluhan
utama
Amenore, hyperemesis dan perdarahan pervaginam.
2. Perubahan
yang menyertai
Uterus lebih besar
dari tuanya kehamilan, kadar hCG jauh lebih tinggi dari kehamilan biasa, adanya
kista lutein, hCG menyerupai efek TSH yang menyebabkan stimulasi kelenjar
thyroid.
3. Adanya
penyulit
Pre eklampsi, tirotoksikosis dan emboli paru.
X-ray
Diagnosis
1. Amenore
2. Perdarahan
pervaginam (disertai gelembung mola)
3. Uterus
lebih besar dari tuanya kehamilan
4. Tidak
ditemukan tanda pasti kehamilan
5. Kadar
β-hCG yang tinggi (mencapai puncak pada UK 14 minggu)
Penentuan
diagnostic dilakukan dengan USG, yaitu ditemukan gambaran vesicular (gambaran
badai salju).
Gambaran
mikroskopik
USG
Diagnosa Banding
♥ Mioma
♥ Abortus
♥ Hidramnion
♥ Gemeli
Prognosis
Resiko
kematian / kesakitan pada penderita mola hidatidosa meningkat karena
perdarahan, perforasi uterus, pre eklampsia berat, tirotoksikosis atau infeksi.
Penatalaksanaan
Penanganan segera
1. Perbaikan
keadaan umum
Transfusi darah untuk mengatasi
syok hipovelemik atau anemi, pengobatan terhadap penyulit. Setelah penderita
stabil baru dilakukan evakuasi.
2. Evakuasi
Pada umumnya evakuasi jaringan mola
dilakukan dengan kuret vakum (suction curettage), kemudian sisanya dibersihkan
dengan kuret tajam.
3. Tindakan
profilaksis
Untuk mencegah terjadinya keganasan
pasca mola pada mereka yang mempunyai faktor resiko, seperti umur diatas 45
tahun atau gambaran PA yang mencurigakan.
-
Histerektomi dengan jaringan mola in
toto, atau beberapa hari pasca kuret. Ini dilakukan pada wanita dengan umur
diatas 35 tahun serta anak cukup.
-
Sitostatika profilaksis. Diberikan
kepada mereka yang menolak histerektomi atau wanita muda dengan PA mencurigakan.
Pananganan lanjutan
1. Cegah
kehamilan sekurang-kurangnya 1 tahun.
2. Ukur kadar hCG tiap 2 minggu.
3.
Setelah kadar normal, ukur tiap bulan
selama 6 bulan, lalu tiap 2 bulan sehingga total 1 tahun.
4.
Thorax photo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar